Kemarin saya dan kakak-kakak guru Semi Palar mendapat kesempatan langka untuk berjumpa salah seorang pejuang pendidikan, Butet Manurung. Rasanya banyak orang cukup tahu siapa dia, tapi berjumpa langsung dan mendengar pengalamannya jadi sesuatu yang ditunggu-tunggu juga. Acara bedah buku ini diselenggarakan di Gedung Indonesia Menggugat. Tempat yang jadi pas saat kita memang sedang menggali hal-hal apa yang kita bisa lakukan untuk Indonesia, seperti apa yang sedang dilakukan Butet dan kawan-kawannya.
Soal dia sosok yang luar biasa, itu sudah pasti, dan kami semua hadir dengan maksud untuk belajar dari Butet. Pengalamannya pasti luar biasa. Dan saya berharap bisa memperoleh bahan refleksi terhadap apa yang sedang dicoba saya dan guru-guru lakukan di Semi Palar.
Dan memang itulah yang saya dapatkan. Dari slide-show, cerita-cerita pengalamannya yang menarik, terbaca betul dedikasinya untuk anak-anak di pedalaman sana. Membantu mereka untuk survive saat bersentuhan dengan dunia yang lebih modern - walaupun belum tentu lebih berbudaya. Kalau sekolah itu untuk kehidupan, tentunya tema 'survival' adalah tepat di manapun pendidikan diselenggarakan. Hal itu baru saya sadari kemudian setelah perjumpaan ini.
Terima kasih untuk Butet, kawan-kawan di Komunitas Sokola untuk inspirasinya. Semoga Tuhan terus memberikan kekuatan dan ketulusan untuk karya-karya dan dedikasinya.
butet dan bukunya Sokola Rimba.
www.sokola.org
No comments:
Post a Comment