teks pendek ini tercetak di atas salah satu bangku baso yang ada di Tobucil. Dulu bangku-bangku baso ini mangkal di komunitas Trimatra Center dan menjadi saksi setia dari banyak peristiwa yang sempat ada di sana...
Di Trimatra (yang notabene digagas, dirintis dan dilahirkan saat Krisis Moneter tahun 97) akupun mulai belajar menulis... Dulu keinginan belajar menulis kita munculkan lewat buletin board Trimatra, yang ditempel persis di dekat pintu masuk Tobucil. Di sana lah aku dan teman-teman di Trimatra dan Tobucil memberanikan diri dan mencoba, belajar menuliskan pemikiran-pemikiran dan gagasan kita, sekaligus memberikan komentar atas apa yang teman-teman kita tuliskan di sana... Beberapa tulisan itu masih aku simpan sampai hari ini... Dan tak disadari itu jadi akar dari apa yang sampai sekarang-pun aku coba munculkan, coba bangun di komunitas yang aku kawal hari ini, di Semi Palar. Papan buletin (yang buat aku bersejarah) itu-pun sekarang tergantung di ruang tunggu orangtua Semi Palar, tetap membawa peranan yang sama, menggantungkan opini-opini, kisah-kisah pengalaman kita yang kita bawakan melalui untaian kata di atas lembaran-lembaran putih, kertas yang sebelumnya kosong dan ternyata bisa mendatangkan perubahan-perubahan besar... Tulisan memang betul media luar biasa buat belajar...
(Masalahnya, kok orang-orang kita ga terlalu suka nulis ya? Jangan-jangan orang-orang kita ga suka belajar?)
No comments:
Post a Comment