Kebetulan sebelum lebaran saya sempat ngobrol dengan Kang Aat Soeratin, salah satu budayawan senior Bandung. Kami sempat berbincang banyak tentang lingkungan hidup. Dan beliau menyampaikan kurang lebih begini. Soal sampah ini kan soal budaya, soal perilaku. Dan kita perlu merubah cara kita berpikir dan memandang sampah. Ayo kita coba dengan cara sederhana : merubah kata-kata Buang Sampah Pada Tempatnya, menjadi Simpan Sampah pada Tempatnya.
Kata ‘buang’ itu memang biasanya kita gunakan untuk benda2 yang sudah tidak ada nilainya. Sebaliknya kata ‘simpan’ mengkonotasikan bahwa benda2 ini masih ada nilainya, dan kita perlu sedikit berpikir bagaimana memperlakukannya, saat nilai gunanya sudah tidak ada buat kita. Tapi toh masih ada nilainya saat diolah dengan cara tertentu oleh orang2 lain. (Kita tahu ya ada orang2 yang jadi kaya gara2 sampah)…
Dari sudut pandang lain, baru saja kami di Semi Palar ngobrol juga dengan pakar / pemerhati masalah bahasa dan budaya: Bapak Acep Iwan Saidi dan katanya, bahasa itu kan sangat mencerminkan diri kita, seperti ungkapan Bahasa Menunjukkan Bangsa. Jadi kalau kita cara kita membahasakan sampah dengan sikapnya tidak menghargai ya akhirnya perilaku kita juga demikian. Jadilah kita bangsa yang sangat bermasalah dengan sampah…
No comments:
Post a Comment