Friday, March 21, 2008

World Silent Day


apa yang mau dilakukan hari ini dan kenapa-nya sudah kita sampaikan ke anak-anak sejak kira-kira seminggu sebelumnya. kakak-kakak di sekolah juga sudah menitipkan kepada anak-anak untuk berpartisipasi. apa yang terjadi di rumah kita? kebetulan hari ini bertepatan dengan peringatan wafatnya Isa Almasih (hari Jum'at Agung). jam 10 tepat anak-anak mulai heboh mematikan segala peralatan elektronik (kecuali lemari es dan mesin sirkulasi aquarium). HP termasuk perangkat yang kita matikan juga.
sebentar kemudian kami berangkat ke gereja Katedral untuk upacara Jum'at Agung.
selesai upacara di gereja, waktu sudah menunjukkan waktu sekitar 14.30. sudah lewat pula waktu makan siang, entah dari mana muncul ide iseng untuk jalan kaki ke rumah. hari itu kebetulan cukup panas, lapar sudah menyerang pula, tapi entah kenapa ya anak-anak menyetujui pula. si kecil sebetulnya agak ragu, tapi karena kakaknya semangat sekali akhirnya kitapun mulai menapak kaki pulang ke rumah. 45 menit kemudian kami sampai di rumah. si adik udah hampir menyerah... "aduuh, aku sudah ga kuat jalan lagi selangkah-pun!" sampai di rumah, si kecil langsung menggeletak di lantai...
dari obrolan selanjutnya kita tahu bahwa dia sadar sedang melakukan sesuatu untuk planet bumi.
sebagai orang tuanya, minimal ini pengalaman yang bisa kita berikan. mudah-mudahan kelak berkembang jadi penghayatan.
buat kita sendiri orang tuanya, ini juga jadi sesuatu yang baru. kemudahan yang kita punya biasanya menjadikan kita jadi manja. tapi toh sebetulnya kita punya pilihan. dan untuk bumi kita semoga kita lebih sering berpikir dan memilih sebelum memanjakan diri mencari kemudahan, dan pada saat yang sama membebani planet kita...

klik di sini untuk situs world silent day...

Saturday, March 15, 2008

3 Tahunnya Yayasan Harry Roesli



15 Maret, peringatan ke 3 hari jadi Yayasan Harry Roesli.
Hari itu saya diundang teman-teman untuk hadir. Di sore yang gerimis itu, sayapun menuju ke sana. Apa yang saya dapatkan di hari itu, hanyalah keyakinan bahwa saat anak-anak mendapatkan perhatian dan sentuhan nurani kita, apapun situasinya, mereka akan bisa memunculkan potensinya, karena anugerah Tuhan adalah luar biasa. Kenapa aku ada di sana, di tengah-tengah mereka, bisa jadi ada sesuatu yang harus aku dan bisa lakukan untuk mereka. Apakah itu? Aku hanya harus menemukannya...

Satu lagi, seperti yang disampaikan kang Aat, ada salah satu pesan terakhir dari Kang Harry sebelum beliau berpulang, lampu di ruang kerjanya jangan pernah dipadamkan. Ini jadi pengingat buat kita semua bahwa masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan. Mudah-mudahan kita bisa terus ingat pesan beliau. Mudah-mudahan...