Monday, July 27, 2009

Leaving Some Traces Behind

Beberapa waktu lalu, aku sama kakak2 iparku ngobrol selagi santai... Ngalor ngidul, entah ke mana...
Sampai di satu titik muncul pertanyaan... "Kenapa ya di jaman sekarang ini waktu seakan hilang entah ke mana..., kita itu kan sekarang banyak sekali kemudahan, tapi kok waktu seakan berjalan semakin cepat..." Dan waktu seakan memang hilang begitu saja...

Obrolan ini membuatku berpikir kesana kemari juga. Tapi intinya sih yang aku pikirkan ya begini. Pertama orang sepertinya terbawa arus kehidupan... Di jaman sekarang ini yang serba cepat dan serba instan, tentunya arusnya cepat juga. Dan ini juga yang memaksa orang untuk seakan terus berlari, mengejar sesuatu. Apa yang dikejar, kita ga tau persis. Dan kita jadi segan berhenti untuk melihat2 dulu, mencari tahu apa yang dikejar, karena takut tertinggal... Begitu kira-kiranya.
Tentang ini, aku pernah baca satu buku yang bagus banget, judulnya Hope For the Flowers

Kemudian, manusia sekarang kan sudah tidak lagi hidup dengan meninggalkan jejak. Jaman dulu, di waktu orangtua kita dulu, keluarga kita masih hidup di sebuah jaman di mana kita masih serba membuat segala sesuatu, di mana keluarga masih meninggalkan jejak-jejak dalam berbagai bentuk. Dan jejak-jejak inilah yang meninggalkan cerita dan memori untuk kita... Dan di sanalah waktu terrekam.

Di ruang tidur anak2, mereka sekarang tidur di tempat tidur yang dibuat mama-ku untuk aku waktu kecil dulu... Kalo diitung udah lewat puluhan tahun yang lalu. Walaupun tampangnya udah butut, saat aku mengantar / menemani anak2 tidur, memori seringkali kembali ke pikiranku saat melihat tempat tidur itu... Semacam itu...

Lalu bagaimana dengan sekarang ini. Apa yang bisa kita perbuat dengan ritme kehidupan yang sedemikian cepat, yang terus menyeret kita terus berlari... Rasanya kita perlu mencari hal-hal yang bisa dijadikan jejak. Salah satu caranya adalah meninggalkan dan menyimpan karya-karya kita... Kenapa karya, karena aku pikir, kita meninggalkan sebagian dari diri kita di dalamnya. Minggu lalu saat membereskan rumah, aku membuka album di mana aku menyimpan kertas-kertas coretan dan gambar anak2 ku waktu kecil dulu... Dan waktu seakan berhenti, dan berputar mundur... di mana aku bisa tersenyum dan mengingat mereka di usia saat mereka membuat gambar-gambar itu dulu.

Saat aku buat posting ini, tak terasa sudah 100 posting aku buat di blog ini. Kenapa aku bikin blog ini, aku sebatas ingin merekam perjalananku untuk anak2ku lihat nanti. Di sini aku simpan cuplikan karyaku, pengalamanku, cerita-cerita, pemikiran dan refleksi diriku...

Aku ingin bisa meninggalkan sesuatu walaupun kecil, meninggalkan jejak. Aku hanya berharap jejak2 digital ini akan tetap terus ada sampai anak-ku bisa melihatnya lagi nanti sewaktu mereka dewasa... agar jejak2 ini menghentikan dan memutar balik waktu... sementara aku musti mencari lagi jejak2 apa yang bisa aku tinggalkan saat ini, supaya selagi waktu bergulir semakin cepat, aku masih bisa melihat di mana aku pernah melangkah di dalamnya...

1 comment:

Dessi said...

benernya mah bukannya ngg bikin jejak sama sekali yah. buktinya kayak elu, ndy ... gw, dan masih banyak blogger lain yang sedang meninggalkan 'belang'. medianya aja yang beda, mungkin ya.

tapi soal ritme kehidupan ..
emang bener banget tuh. rasanya seolah2 kita mengejar dan dikejar sesuatu yang ngg jelas. dan seolah2 kita terbawa untuk 'harus' melakukan itu semua.

bersyukur gw pernah ngalamin satu periode kehidupan dimana seolah2 kita dikasih kesempatan untuk mereview hidup. berasa ada kekosongan dimana kita seperti mengaca kepada masalalu dan merefleksikannya ke kehidupan kita sekarang.

sekarang ini pun kadang gw butuh waktu diam sejenak untuk membantu pikiran dan tindakan gw supaya lebih terarah. mudah2an itu semua bisa menjadikan diri kita lebih baik, bisa jadi contoh buat anak2 .. dan terutama bisa jadi 'garam' dunia. bukan begitu, ndy ?