nyaho can tangtu ngarti,
ngarti can tangtu bisa,
bisa can tangtu tuman,
tuman can tangtu ngajadi...
kata-kata ini saya dengar dari Abah Iwan Abdurrahman, dalam diskusi yang diselenggarakan di Rumah Nusantara. Waktu itu sebuah refleksi dibawakan abah Iwan lewat lagu-lagunya, dan kalimat ini sangat menarik perhatian saya. Ceritanya, ini disampaikan dulu oleh guru silatnya Abah Iwan di Cianjur dulu.
Ternyata nyambung sama apa yang sedang kita coba konsepkan di Semi Palar sebagai tahapan belajar anak-anak, membangun sesuatu karakter, kebisaan, keterampilan menjadi bagian diri kita perlu waktu, perlu perjuangan.
No comments:
Post a Comment